Sebagaimana janji yang umaee katakan pada postingan [History] Penemuan Obat Kuno, kali ini umaee akan mebahas mengenai Penemuan Obat Modern. Tak bisa dipungkiri semakin semakin majunya teknologi farmasi beriringan pula dengan majunya teknologi penemuan obat. Teknologi inilah yang membedakan cara penemuan orang kuno dengan modern. Keuntungan teknologi ini sangat banyak, walaupun tak memungkiri adapula sisi kelemahannya. 

Secara umum teknologi modern dapat mempercepat segala proses penemuan obat misalkan saja secara alami untuk mendapatkan obat dalam jumlah beberapa gram meski membutuhkan bahas alam puluhan bahkan ratutas kilo, dengan teknologi modern cukup mengetahui struktur kimia dari senyawa yang dihasilan tersebut, sudah bisa mendapatkan obat yang analog (sintesis) yaitu dengan cara membuat struktur kimia dengan bahan-bahan yang ada dilaboratorium. kelemahanya, obat-obat yang didapat dari hasil proses tersebut hampir dikatakan tidak ada yang bebas dari site effect or advers effect bagi kesehatan oleh karena itu didunia farmasi membatasi hal tersebut degan mengatakan bahwa drug is poison dengan maksud melindungi manusia dari penyalahgunaan obat yang sembarangan.

Seperti sebelumnya di atas disebutkan bahwa obar modern ditemukan dengan merubah struktur kimia dari senyawa obat yang sudah diketahui khasiatnya. Pada prosesnya perbahan struktur ini dibagi menjadi 3 bagian yakni (1) pemutusan ikatan struktur kimia obat, (2) penggantian ikatan struktur kimia obat, dan (3) penambahan ikatan struktur kimia obat. Tujuan proses ini adalah untuk mendapatkan obat yang poten dan mengurangi dampak advers effect yang lebih kecil dari struktur kimia yang ada. misalnya dikenal golongan dan prototipe obat misalnya penlisilin dan turunanya, sefalosporin dan turunanya, makrolida dan turunannya dll.

Salam



 
Setelah membahas Mari Belajar Farmasi sebagai alasan dibuat blog ini sekarang kita menuju ke topik yang berikutnya adalah perkembangan Farmasi dengan obat sebagai bahasan utamanya. Obat sering kita dengar dan gunakan, karena banyaknya manfaat yang diberikan darinya. Namun sedikit dari kita yang mengetahui asal mula dan perkembangan obat sehingga sampai kepada kita seperti bentuknya sekarang ini.

Obat adalah segala bahan baik alami (tumbuhan, hewan dan mineral) maupun sisntesis yang digunakan dalam melindungi, diagnosis, mencegah dan menyembuhkan suatu gejala dan atau penyakit. Pada mulanya obat dikenal manusia dengan proses yang tidak disengaja misalkan saja kina sebagai obat malaria, konon dikisahkan ada seorang pemuda dari masyarakat di zaman dahulu diserang penyakit kutukan, demi mencegah pernyakit tersebut tersebar luar kekeluarga dan masyarakat itu, sehingga pemda tersebut diungsikan dan dibuag jauh kedalam hutan.

Dalam kehidupannya yang sendiri tersebut dan keinginan kuat untuk bertahan hidup, pemuda tersebut tidak hanya pasrah pada keadaan dan jatuh dalam stereotip manusia kutukan maka dia bertahan hidup dengan mencari makan sendiri. memakan apa-apa saja yang bisa dimakan pada tempat tersebut, segala jenis buah hasil hutan dan meminum air sungai yang mengalir dilakukannya. Singkat cerita, pemuda tersebut bukannya mati karena penyakit akut yang dideritanya, malahan lama kelamaan badanya makin sehat dan bugar.

Merasa dirinya sehat, Pemuda itupun pulang kemasyarakatnya yang dulu mengusirnya kehutan. Singkat cerita masyarakat itu pun tak percaya dengan apa yang mereka lihat dari diri pemuda ini. Semua tanda-tanda sehat terlihat jelas pada pemuda itu dan selanjutnya mereka kembali menerima pemuda tersebut bermasyarakat dengan yang lainnya.

Oleh penguasa didaerah tersebut akhirnya memerintahkan peneliti dan tabib-tabibnya untuk menuju ke daerah tempat pemuda tersebut diungsikan. Dan hasil yang mereka dapat adalah ditemukannya air yang dapat menyembuhkan penyakit malaria yang diidap oleh pemuda tesebut, kemudian menelitianya lebih lanjut dan menemukan dihulu sungai ditemukan tanaman kina yang tumbang membelah sungai. dan dari tanaman kina itulah ditemukan zat yang sama dengan air yang dimunum oleh sipemuda tadi. Pada saat itulah cairan hasil ekstraksi kina digunakan sebagai obat untuk malaria.

Pada proses selanjutnya manusia-manusia zaman dulu melakukan serangkaian percobaan dengan prinsip try and error meneliti tumbuhan-tumbuhan yang dapat menyembuhkan penyakit. Dari hasil percobaan yang berlangsung bertahun-tahun dan diturunkan turun temurun dari generasi ke generasi sehingga banyaklah obat-obat yang berasal dari tanaman, hewan dan mineral yang digunakan sebagai obat sampai sekarang ini.

Tulisan ini umaee rasa sudah cukup, mengingat kalau terlalu panjang malah menjenuhkan pembaca, pada tulisan selanjutnya insya allah umaee akan membagas tentang proses penemuan obat modern 

Salam

Belajar Farmasi, sebagaimana disiplin ilmu lainnya sangat dipengaruhi oleh seberapa sering kita berinteraksi dengan ilmu tersebut, umaee juga sepakat dengan pameo yang menyatakan presepsi orang tentang sesuatu itu ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang ia terima dan ketahui. bedasarkan itu pula umaee ingin sedikit membagi informasi apa yang umaee dapat dari apa yang menjadi passionnya umaee selama ini.

Memang pendidikan farmasi di Indonesia sudah segitu banyaknya, bila kita cermati, ia sudah tersebar mulai dari kota-kota besar hingga kepelosok-pelosok negeri ini, baik itu swasta, negeri, Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi, hingga setara dengan SMU. Namun dari pengalaman berinterkasi dan mengamati pelajar bahkan lulusan dari sekolah-sekolah tersebut masih banyak yang jauh dari keilmuan farmasi tersebut.

Mungkin agak sedikit nyeleneh sih, misalnya bila kita bandingkan lulusan farmasis dengan penjaga toko obat, apotek, atau langgana apotek yang bukan farmasi, maka kecenderungan mengetahui tentang ilmu farmasis itu jauh lebih banyak dari mereka yang lulusan famasis.

Asumsi saya adalah  banyaknya sekolah-sekolah farmasi tidak berbanding lurus dari kualitas lulusan yang dihasilkan, secara logika sederhana bisa kita identifikasi dari kurikulum pendidikannya yang tidak bisa mengikuti perkembangan kefarmasian, materi belajarnya, kualitas dosen, atau kualitas dari pelajarnya atau masalah-masalah lain yang relevan. Acuh lah semua itu, biarlah wewenang peneliti yang menjwabnya. namun sekarang melalui Belajar Farmasi diharapkan minimal farmasis dapat sedikit mengambil pelajaran dan mengamalkan dan diabdikan dalam masyarakat.

Namun Umaee yakin yang menggerakan seseorang untuk mau mengetahui sesuatu itu, adalah seberapa tertarik, atau termotivasi dia untuk terus belajar atau dengan kata lain "passion", dengan passion hal yang sulit akan lebih mudah, dengan passion dijengkeli akan disenangi, dst. 

Umaee percaya segala sesuatu itu meski punya tujuan, dan tujuan dibangun blog ini adalah memasyarakatkan farmasis dimasyarakat sehingga famasis tidak lagi dipandang sebelah mata oleh pasien, atau masyarakat yang ingin berobat. selanjutnya cita-cita dari teman-teman sejawat untuk bermitra atau berdiri sejajar dengan profesi tenaga kesehatan lain dalam pelayanan kefarmasian dapat segera terwujud dan terealisasi.

Salam

by Umaee
Copyright © 2012 Belajar Farmasi.